Home » » Mahaga Hadangan Di Negara

Mahaga Hadangan Di Negara

PURACIT.blogspot.com - Sudah beberapa waktu lalu saya dan teman-teman penghobi dunia fotografi ingin hunting ke Negara, memburu momen-momen terbaik diwilayah bagian selatan Kabupaten Hulu Sungai selatan (HSS) ini, terutama ingin mengabadikan salah satu peternakan Hadangan (kerbau) yang berada di atas rawa, tepatnya di daerah Desa Tumbukan Banyu.

Setelah beberapa kali mengatur jadwal, akhirnya disepakati hari Sabtu adalah hari hunting kalang (kandang) hadangan di rawa Negara. Setelah mempersiapkan diri serta kamera kami langsung meluncur ke Negara menggunakan kendaraan roda dua.
Namun kami mampir dulu di Kedai Aa yang berada di jalan Aluh Idut sambil menunggu teman-teman yang belum datang. Tak terasa hari mulai panas dan matahari sudah tinggi dan menyengat di ubun-ubun, tanpa basa basi kami pun memulai perjalanan dari Jalan Aluh Idut, sekitar satu jam perjalanan dari Kota Kandangan, kami mencapai Desa Tumbukan Banyuyang akan dibawa ke Kalang Hadangan di Daerah rawa Negara.
Dalam perjalanan kami melewati sawah-sawah dan rawa yang terbentang luas di samping kiri dan kanan, bukan hanya itu yang kami lihat di pinggir jalan banyak masyarakat menjajakan hasil-hasil ikan asin kering yang mereka buat untuk orang-orang yang melewati kampung mereka.
Di Desa Tumbukan Banyu Kecamatan Daha Selatan Kabupaten HSS tersebut kami disambut hangat oleh masyarakat di tempat, di tempat tersebutlah kami menyewa dua buah kapal yang satu kapalnya untuk 5 atau 6 orang termasuk nahkodanya.
Sedikit waktu berselang tibalah saat nya kami semua naik kapal tersebut melalui pelabuhan yang kecil dimana tempat bersandarnya kapal, setelah kami naik ke kapal masing-masing yang sudah ditentukan.
Di dalam perjalanan lewat perairan rawa itu, sejak menjejak kaki di kapal kami langsung mengeluarkan kamera pada tas masing-masing buat memotret momen-momen yang kami temui dalam perjalanan, kebanyakan berkategori HI (Human Interest), seperti orang lagi mencuci baju di batang (tempat mandi terapung di sungai terbuat dari batang kayu atau bambu), membersihkan ikan, memancing  dan lainnnya.
Bukan hanya itu yang kami potret tetapi ada juga hamparan-hamparan ilung (eceng gondok) yang tersebar di rawa yang kami lalui, ada fauna jenis burung putih yang lagi mencari makan dan ada juga yang lagi bertengger di kayu galam dan lain nya sehingga teman-teman yang ada di dalam kapal semua nya naik ke atas kapal untuk memotret momen-momen tersebut.
Suara shutter kamera terdengar riuh seperti bunyi jangkrik. Beberapa saat kami lagi asyik motret samping kiri dan kanan kapal yang kami tumpangi ternyata sudah sampai di kalang hadangan yang berada di tengah rawa .
Saat itu kalang sedang kosong, hadangannya masih berada di luar kalang sedang mencari makan, menurut penjaga kalang  sekitar  1 kilometer ke tengah rawa lagi.
Ternyata bukan kami saja yang datang dan menanti hadangan pada hari itu, beberapa wisatawan asing yang berkunjung ke kalang hadangan tersebut juga nampak mengharapkan kedatangan hadangan dari rawa di wilayah Negara.
Wajarlah mereka menanti, kami yang warga lokal saja merasa ternak kerbau di rawa adalah sebuah keunikan yang perlu diabadikan dalam foto, apalagi para wisatawan asing yang mungkin saja tidak pernah melihat ternak kerbau di atas air.
Sambil menunggu datangnya hadangan kami memotret landscape (pemandangan) yang kami lihat bagus dari awan yang berurai dan memotret iringan bebek yang tersusun rapi melewati samping kapal yang kami tumpangi.
Penantian itupun akhirnya berujung, dari jauh terlihat iringan hadangan di arak untuk kembali ke kalang nya. Penggembala hadangan itu menggunakan jukung ( perahu tanpa mesin yang kecil) dan menggunakan tongkat kayu yang cukup panjang untuk menghaga (menghalau) hadangan-hadangan yang lumayan banyak berenang di rawa agar tetap berada di jalur pulang menuju kalang.
Hampir 20 menit kami menunggu hadangan tersebut sampai ke kalang, rasa nya tak semenitpun kamera kami diam untuk tidak memotret hadangan yang lagi berenang menuju kalang nya. Tetapi rombongan hadangan tersebut hampir tidak jadi naik ke kalang nya karena ada kapal wisatawan asing yang dekat sekali dengan kalang.
Penggembala hadangan pun hampir kewalahan karena rombongan hadangan nya tersebar di sekitar kalang nya tersebut, sebelum rombongan hadangan dating kami sudah diberitahu supaya  kapal kami menjauh dari kalangnya .
Paling tidak harus berjarak minimal 6 meter agar tidak mengejutkan rombongan hadangan yang mau naik ke kalang nya. Kami terus motret rombongan hadangan tersebut dari sebelum naik sampai naik ke kalang nya.
Perilaku hadangan yang mengantri naik sambil mengibaskan ekor nya, ada yang seperti cuek naik ke kalang sambil tetap mengunyah rumput, ada yang menyeruduk kawanannya seperti belum puas bercanda dan lainnya membuat kamera kami terus mengabadikan momen –momen tersebut.
Yap, Kalimantan Selatan mempunyai berbagai keunikan yang memberikan sebuah nuansa tersendiri ketika diabadikan dalam sebuah foto, bahkan keunikan itu sendiri mengundang datang wisatawan asing untuk menyaksikan, tinggal bagaimana sikap pemerintah setempat untuk mengelola dan mengembangkan keunikan yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. 

0 komentar:

Post a Comment

Blogger Widget Get This Widget