Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH membuka Gawai Dayak Nosu Minu Podi |
Dalam sambutannya Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan, selain wujud rasa syukur kepada yang maha kuasa, gawai merupakan salah satu sarana komunikasi antar masyarakat Dayak. Pelaksaan gawai yang setiap tahun di adakan jangan hanya di jadikan sebagai kegiatan semata saja, akan tetapi harus memiliki daya tarik tersendiri dengan pengemasan yang baik. Gawai, kata Cornelis lagi diisi dengan pembangunan ipoleksosbud, dan bisa menjadi multiplier efek terutama dalam bidang pariwisata ekonomi kreatif, bagaimana gawai diperda kan sehingga dapat bantuan dari pemerintah dan dikelola secara lebih baik.
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengatakan brand image atau identitas sanggau sesuai dengan tema yang di angkat pada gawai bisa dilakukan apabila kita merevolusi mental, dengan demikian sanggau bisa maju dan terdepan.
Sementara itu, ketua DAD (Dewan Adat Dayak Sanggau), Yohanes Ontot mengatakan, gawai dayak merupakan event tahunan dan tradisi nenek moyang, yang harus tetap dilestarikan, pertahankan. Gawai merupakan ungkapan syukur masyarakat Dayak serta menampilkan pertunjukan-pertunjukan tradisi dan kesenian sebagai bentuk syukur kepada yang maha kuasa.
Nosu Minu Podi dalam bahasa Indonesia artinya memanggil semangat padi setelah penen. Ini dimaksudkan agar semangat dan sakralitas gawai tetap terjaga. (puracit.blogspot.com)
0 komentar:
Post a Comment