Home » » Berwisata Di Mandiangin

Berwisata Di Mandiangin



Sejuknya Air Pegunungan
Sungai Mandiangin airnya sangat menyegarkan
Tahura (Taman Hutan Raya) Sultan Adam Mandiangin adalah salah satu kawasan yang dijadikan sebagai hutan pendidikan UNLAM berdasarkan SK Gubernur No. DA.144/PHT/1980 tanggal 31 desember 1980 dengan luas +2.000 hektar.
Namun selain sebagai kawasan hutan pendidikan, kawasan ini juga menjadi tempat wisata yang berada di wilayah Kabupaten Banjar dan berjarak sekitar 15 km dari Banjarbaru.
Tempat yang menawarkan keindahan, kesegaran dan kesejukan alam pegunungan ini bisa di tempuh dengan mengunakan roda dua maupun roda empat.
Tahura di Mandiangin ini menjadi salah satu tujuan favorit wisata alam, karena  selain murah, lokasi ini dekat dari kota dan bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat.

Sudah tersedia track semen yang dibangun menuju Air Terjun dan kolam Belanda

Setelah melewati desa Mandiangin, pengunjung akan jalan aspal yang di tiap sisinya di tumbuhi pepohonan yang rindang, aroma dan suhu yang sejuk khas hutan akan sangat terasa.
Kesegaran udara yang terhirup dalam helaan nafas dan bunyi serangga dan koor merdu dari burung-burung liar seperti menjadi alunan nyanyian pepohonan hijau yang seakan menyambut kedatangan pengunjung ke sana.
Namun tempat ini tidak hanya menawarkan keindahan alam pegunungan saja, namun juga menawarkan aliran sungai dan sendang mata air pegunungan yang mengalir jernih menyegarkan mata dan menyejukkan kulit.

Dari Berenang Sampai Melayang Di Udara

Dibandingkan 5 tahun lalu, kawasan hutan pendidikan Mandiangin yang juga termasuk dalam kawasan Tahura Sultan Adam ini sudah mulai berbenah. Tidak terlalu nampak lagi keberadaan warung-warung yang posisinya semerawut.
Fasilitas-fasilitas penunjang di lokasi ini juga mulai ditambah, belum maksimal memang namun lumayanlah ada peningkatan dibandingkan 5 tahun lalu.

Di Mandiangin ini, traveler selain bisa menikmati sejuknya udara dan segarnya aliran air pegunungan, juga ada beberapa obyek yang patut dikunjungi dan dinikmati, oh ya, sekadar  saran, kalau bisa kalau ke Mandiangin bawa baju ganti, siapa tahu ingin berenang atau bermain air di sendang air atau kerap disebut air terjun oleh penduduk setempat.
Sekadar kilas balik buat nambah wawasan, lebih asyik kan berwisata ke Mandiangin kalau tahu sejarahnya, sobat traveler, pembangunan Tahura Sultan Adam sama seperti pembangunan Tahura – Tahura lainnya di Indonesia, tujuannya antara lain sebagai upaya konservasi sumber daya alam dan pemanfaatan lingkungan melalui peningkatan fungsi dan peranan hutan di Kalimantan Selatan, sebagai sumber genetik dan plasma nutfah, sebagai pusat informasi, penelitian, pembinaan dan koleksi flora dan fauna serta lingkungan khususnya hutan hujan tropis di Kalimantan Selatan bagi generasi kini dan mendatang.
Kawasan Tahura Sultan Adam didominasi oleh flora jenis Pampahi (Ilexsimosa), Wangun (Evodia spp), Bilayang Putih (Aglaia sp), Palawan (Cratoxylon glaucum), Ulin (Eusideroxylon zwageri), Keranji (Acronychia pedunculata), Mahirangan (Diospyros maingayi), Tarap (Arthocarpus spp) dan Laban (Vitex pubescens).
Penangkaran Rusa di Mandiangin

Sementara jenis faunanya antara lain Owa-owa (Hylobates meauleri), Beruang Madu (Helarcetos malayanus), Kijang (Montiacus muntjak), Kuau (Argussines argus), Kilahi (Presbytis kubianda), Rusa (Cervus unicolor), Warik (Macaca sp), Babi Hutan (Sus vitatus) dan Ayam Hutan (Lophura nobilis). Tapi kalau di kawasan Mandiangin, untuk jenis faunanya traveler mungkin hanya bisa menyaksikan rusa dalam penangkaran yang baru di datangkan dari Kalteng tanggal 17 Oktober 2012 kemarin.
Selain itu di lokasi ini ada obyek wisata dengan bau-bau belanda, yap, dilokasi ini tepatnya di daerah atas perbukitan terdapat dua buah situs bangunan yang diperkirakan buatan Belanda.
Puing-puing Benteng Belanda

Pertama adalah Kolam Belanda, menuju kolam Belanda ini kalau dari pos retribusi cukup mengikuti jalanan beraspal yang menanjak, kalau pakai sepeda motor paling lama 5 menit sudah sampai.
Kolam yang berukuran sekitar 30 meter x 50 meter ini tepat berada di pinggir jalan, sobat traveler bisa berenang atau sekadar merendam kaki merasakan kesegaran air asli pegunungan. Enaknya sih berendam, mumpung gratis, jadi serasa di spa-spa bali yang mahal itu, traveler sambil berendam bisa menikmati suasana alam pegunungan yang sejuk dan hijau.
Namun kalau sobat traveler ingin menikmati alam Mandiangin dengan jalan kaki, terutama menuju obyek wisata yang ada, bisa saja apalagi saat ini fasilitas pendukung berupa akses jalur yang menuju ke air terjun Mandiangin  tembus ke Kolam Belanda sepanjang sekitar 400 meter telah dibangunkan tangga dari semen.
Instlasi Out Bond di Mandiangin
Yap, dari lokasi parkir mobil dan warung-warung penyedia makanan pengisi perut yang keroncongan dimana ada tersedia Instalasi Out Bond (Fliying fox) yang mulai dioperasikan sejak November 2011 serta tempat penangkaran rusa sobat traveler bisa menapaki tangga dari semen menuju air terjun.
Meskipun menanjak, tetapi suasana pegunungan yang hijau dan udara yang segar cukup membuat semangat terus menggebu meski napas agak tersengal-sengal menuju air terjun.
Dilokasi air terjun ini, sobat traveler bisa bermain air, berendam sepuasnya. Obyek yang satu ini juga mempunyai view yang bagus untuk obyek fotografi, tidak jarang para fotografer menjadikan lokasi ini sebagai lokasi favorit mereka mengexplore alam lewat jepretan kamera DSLR mereka.
Puas menikmati air terjun, sobat traveler bisa naik lagi ke atas, paling lama 5 menit mendaki akan sampai di Kolam Belanda, lagi-lagi seperti yang diungkapkan di atas, kola mini akan menggoda sobat traveler menceburkan diri mencicipi kesegaran air pegunungan.
Jika sobat traveler masih kuat, teruskan perjalanan mengikuti jalan yang berkelok-kelok menanjak meminggir bukit besar menuju situs peninggalan Belanda lainnya yang sering disebut sebagai benteng Belanda.
Di dekat benteng Belanda ada sebuah lokasi yang berada dilereng bukit besar, namun untuk menikmati tempat ini secara maksimal, sobat traveler sebaiknya bermalam di sana agar dapat menikmati indahnya matahari terbit di ufuk timur.
Yap, kala fajar menyingsing, dari ‘tengger’ Mandiangin alam terlihat begitu indah dengan hiasan embun yang menutupi ilalang dan daun-daun pepohonan, sungguh, momen yang membuai kita serasa berada di negeri di atas awan. (puracit.blogspot.com)

0 komentar:

Post a Comment

Blogger Widget Get This Widget